Paradigma  Islam Indonesia

Bagikan

 

(Mizan Adlani)

Assalamualikum wr,wr. Gimana kabar kalian semua wahai akhi dan ukhti? Sehat semuakan ya? Semoga kita tetap diberi kesehatan dan perlindungan dari Allah S.W.T

paradigma adalah sebuah kerangka berpikir yang bisa dijadikan kaca-mata atau lensa untuk membaca suatu kondisi dan persoalan secara lebih tajam. Paradigma itu seperti pernah dikemukakan oleh Thomas khun- lahir melalui revolusi ilmu pengetahuan atau filsafat. Lalu, bagaimananakah paragdigma pemikiran islam di Indonesia? Jelas jika kita mendengarkan kalimat ini tidak jauh dan tidak bukan kita akan mendengarkan kata “islam progresif”, nah apasih islam progresif itu?islam progesif adalah islam pembaharuan atau islam yang menyesuaikan dengan keadaan saat ini..dalam pembaharuan islam di indonesia banyak sekali pertentangan serta perdebatan didalamnya.diantaranya, tentang gagasan sekulerisme  liberalisme agama dan gagasan-gagasan ini dikembangkan oleh para pemikir islam progresif tersebut.

Dalam hal seperti ini, MUI telah mengeluarkan fatwa pengharaman terhadap sekulerisme,liberalisme,dan pluralisme dalam musyawarah Nasional MUI VII pada 19-22 Jumadil Akhir 1426 H/26-29 Juli 2005.Dengan pertimbangan dari definisi-definisi 3 triology itu sendiri yang didefinisikan oleh MUI sendiri, yaitu:

  1. Sekulerisme adalah memisahkan urusan dunia dari agama hanya digunakan untuk mengatur hubungan pribadi dengan tuhan, sedangkan hubungan sesama manusia diatur hanya dengan berdasarkan kesepakatan sosial.
  2. Liberalisme adalah memahami nash-nash agama(alquran dan hadist) dengan menggunakan akal pikiran yang bebas dan hanya menerima doktrin-doktrin agama yang sesuai dengan akal pikiran semata.
  3. Pluralism adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relative.

berbicara tentang sekulerisme, istilah sekulerisme pertama kali digunakan oleh penulis inggris  George Holyoake pada tahun 1846.secara kebahasaan, istilah sekulerisasi dan sekularisme berasal dari kata latin saeculum yang berarti sekaligus ruang dan waktu.ruang menunjukan duniawi dan waktu menunjukan pengertian sekarang atau zaman ini. hoylake menggunakan kata istilah sekulerisme untuk menjelaskan pandangannya yang mendukung tatanan sosial terpisah dair agama, tanpa merendahkan atau mengkritik sebuah kepercayaan dan ini tidak akan terlepas dari kata istilah “liberalisme“.

liberalisme itu sendiri mendapat banyak penolakan serta ktirikan keras  dari beberapa cendikiawan/pemikir islam, majelis/organisasi di indonesia  diantara nya Majelis Ilmuwan Muslimah International (MAAI) di Jakarta, meraka cukup risau dengan pemkiran liberal yang dinilainya telah kebablasan. Menurut  Adian Husain, Liberalisasi pemahaman terhadap al-qur`an lebih dari kekacauan berpikir tentang alquran itu sendiri dan bagi Adian pengidap virus liberal ini biasanya sangat membanggakan akalnya dan mengecam orang islam yang menjadikan wahyu sebagai pegangan kebenaran.

Sebenarnya, liberalisme ini datang dari negara barat dan yang mungkin kita kenal bapak liberalisme ialah “John Locke”, ia adalah seorang filsuf dari inggris di era imperisme dan ia juga dikenal dengan revolusi nya yang sederhana tapi benar teracapai. Gagasan dia sangat berpengaruh dibeberapa negara diantaranya  israel dan negara-negara lainya nya yang menganut demokrasi liberal.

Ada enam gagasan yang dapat dipakai sebagai tolak ukur sebuah pemikiran islam yang dapat disebut “liberal”.pertama, melawan teokrasi, kedua, mendukung gagasan demokrasi, ketiga, membela hak-hak perempuan, keempat, membela hak-hak non-muslim, kelima, membela kebebasan berpikir, keenam, membela gagasan kemajuan.

dalam gagasan diatas tidak jauh dan tidak bukan berhubungan dengan kata Hak Asasi Manusia(HAM) dan bagi saya pribadi gagasan-gagasan diatas merupakan hal yang tidak dapat dipungkiri di Indonesia. Akan tetapi jika berlebihan dalam menanggapinya dapat dikatakan sebagai “Liberal” . dan bukan semata-semata kita mendukung akan pemikiran “Liberal” tersebut.justru kita harus menegakan kebenaran akan pola pikir islam yang baik dan benar sesuai alquran dan sunnah serta para ulama-ulama terdahulu. Memang secara iklim pendidikan dan intelektualisme para pemikir islam progresif itu terdukung. akan tetapi , dalam beberapa hal malah berlebihan dalam penafsirkan akan pemikiran islam itu sendiri .

Lantas bagaimanakah kita menanggapi serta menyikapi nya? Jelas, kita ambil baiknya dan buang yang buruknya, sudah hal yang lumrah bagi kita untuk menyikapi suatu keadaan dengan sangat bijak dan baik. Tidak serta merta kita menolak dan menerima keseluruhan akan tetapi ada yang harus kita benahi, dalami, dan perbaiki.dengan apa kah kita memperbaikinya? Ya, dengan pola pikir islam yang Cerdas berdasarkan alquran dan sunnah.serta, menegakan kebanaran dan memperbaiki kesalahan dalam suatu lingkungan.

sekian, terima kasih.

Wassalamualikum. Wr. Wb.

 

Penulis: Mizan Adlani

 

 

 

 

 

Dapatkan Promo spesial sekarang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan

Kirim Artikel

Ingin menulis di Inspiring Menulis? Berikut cara mudah untuk mengirim artikel.

Berita terbaru

Masuk | Daftar

Masuk atau daftar dulu biar bisa komen, bikin konten dan atur notifikasi konten favoritmu. Yuk!

Atau Gunakan