Sumber: smartcitiesworld.net

6 Kebiasaan Nakal Pengendara di Lampu lalu Lintas

Bagikan

Sebagai pengguna jalan, pengendara yang santun tentu menjadi faktor stabilitas lalu lintas, bahkan menjadi pencegah angka kecelakaan. Tidak semua orang yang punya lisensi berkendara motor memahami aturan jalan. Ya mungkin gara-gara SIM tembakan!

Dalam penertiban lalu lintas di jalan, sudah tersedia lampu lalu lintas yang mengatur hilir-mudik kendaraan. Tapi, sebagian masih tak mengindahkan fungsi dan tata krama ketika di lampu merah. Berikut kebiasaan pengendara yang sering dilakukan, terlihat sepele tapi berpotensi menimbulkan keributan di jalan.

Membunyikan Klakson Ketika Lampu Baru Hijau

Mungkin dengan alasan terburu-buru, pengendara sering tidak sabar ketika memasuki antrian perjalanan di lampu merah. Banyak kita jumpai pengendara yang melihat lampu baru berubah hijau langsung reflek memencet klakson. Spontan, orang di depannya bisa kaget, lebih parah kalau orang itu latah, atau bahkan  memiliki riwayat penyakit jantung.

Tentu tak mau menanggung resiko berlebihan, lebih baik hindari kebiasaan ini daripada membuat kesal orang lain, dan bisa beresiko mencelakakannya.

Melempar Uang ke Pengemis

Masyarakat Indonesia terkenal dengan pemurah. Dari motivasi bersedekah itu hati akan merasa tertegun ketika melihat orang yang kurang mampu, dan membuat kita ingin menolongnya.

Namun, dalam memberi bantuan juga harus diperhatikan etikanya. Khususnya bagi pengendara di lampu merah, biasanya banyak dijumpai pengemis yang duduk sambil menengadahkan tangannya. Berniat baik membantu, tapi caranya kurang tepat apabila melempar uang tersebut.

Dalam kejadian ini ada dua potensi minimal yang bisa mencelakakan orang dan pemberiannya sisa-sia. Pertama, pengemis itu akan mengejar uang yang tidak jatuh pas di kalengnya, dan bisa tertabrak pengendara lain. Kedua, uang itu bisa saja masuk ke lubang selokan apabila terlalu bersemangat melemparnya. Tentu uangnya tidak sampai ke penerima.

Sah-sah saja memberikan uang ke pengemis dengan cara melempar, tapi pastikan posisi kendaraan Anda di sebelah pengemis tersebut, sehingga tidak jatuh di tempat yang salah.

Mengajak Teman Berkendara Tanpa Helm

Baru-baru ini, Dinas Perhubungan melakukan pemantauan untuk meminimalisir angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas. Kemunculan Area Traffic Control System (ATSC) sebagai inovasi pengendalian lalu lintas jarak jauh dengan tingkat akurasi tinggi.

Yang bikin malu adalah ketika pengendara yang melanggar tersebut ditegur oleh petugas Area Traffic Control System (ATSC) melalui pengeras suara. Apalagi, yang membawa pacar dan disuruh pindah naik angkot. Aduh mau ditaruh mana muka abang.

Maka, pastikan sebelum mengajak anak orang keluyuran sudah memakai atribut berkendara lengkap. Masa iya, ganteng doang, tapi jemput anak orang di pinggir gang.

Memakan Area Zebra Cross Pejalan Kaki

Sepertinya, kasus ini sering kita jumpai di hampir semua lampu merah. Tapi, ini merupakan kebiasaan buruk yang harus dihilangkan. Jangan sampai pengendara motor dan mobil memakan hak pejalan kaki untuk menyebrang, walaupun cuma moncong kendaraan yang masuk.

Sebagai sesama pengguna jalan umum, pengendara menghormati pejalan kaki dengan memberi ruang penyebrangan. Begitu juga sebaliknya, pejalan kaki tidak berjalan di bahu jalan, apalagi membentuk barisan panjang ke samping.

Mobil Memasuki Ruang Henti Motor

Sepanjang masa Corona, banyak pemerintah menambahkan kebijakan berkendara. Misal ditemukan di beberapa kota, lampu merah tersedia ruang henti khusus motor bak deretan pembalap Moto GP.

Mungkin karena ketidaktahuan atau memang kesengajaan, banyak mobil yang tetap nekat memakai ruang henti motor untuk menunggu giliran lampu hijau. Tentu ini juga termasuk perilaku perebutan hak pengguna jalan lain.

 

Mengobrol Sesama Pengendara di Jalan

Banyak orang meremehkan hal ini, padahal bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan. Gampangnya begini, orang ketika ngobrol di jalan kalau sudah asyik, pasti tidak tahu waktu dan tempat. Nah, kalau ngobrol di jalan dengan sesama pengendara bisa mengakibatkan kemacetan antrian kendaraan di belakang.

Untuk urusan obrolan bisa ditahan dulu sampai rumah, atau cari tempat sepi, asal jangan lakuin hal aneh-aneh.

Berkendara tidak hanya sebatas asal sampai. Kita harus tetap ingat pesan polisi, “Disiplin berlalu lintas bukan hanya milik petugas kepolisian, tetapi milik kita semua agar selamat sampai di tujuan.”

Itulah beberapa kebiasaan nakal pengendara di jalan akibat gagal paham aturan, atau sengaja buta aturan. Menyelamatkan diri sendiri dan orang lain dimulai dari kesadaran mematuhi aturan di jalan.

Sumber gambar: smartcitiesworld.net

 

 

 

Eh, udah tau belum GoPay ada app baru? Download deh. Dapet 10,000 Coins GRATIS pas upgrade ke GoPay Plus. Tinggal verifikasi KTP aja. Ini link downloadnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan

Berita Populer

Kirim Artikel

Ingin menulis di Inspiring Menulis? Berikut cara mudah untuk mengirim artikel.

Berita terbaru

Melody Ayunan Rasa

pada kenyataannya jika tidak ada komunikasi itumungkin tidak akan ada

Peduli Palestina

Inspiring Solidarity For Palestine Rp6.656.412 Terkumpul dari Rp10.000.000 68 Donasi

Masuk | Daftar

Masuk atau daftar dulu biar bisa komen, bikin konten dan atur notifikasi konten favoritmu. Yuk!

Atau Gunakan