Cinta adalah perasaan yang luar biasa dalam kehidupan kita. Salah satu bentuk cinta yang mendalam adalah di saat seorang hamba mampu mencintai sesama hamba Allah bukan karena apapun namun karena lillah dan semata karena mencari keridhaanNya.
Keindahan cinta merupakan sebuah anugerah yang telah dimiliki oleh seluruh umat manusia, hanya saja terkadang mereka lupa bahwa wujud cinta dalam diri mereka bisa menjadi senjata terkuat untuk bisa menghancurkan dirinya sendiri, namun dengan cinta yang disadari dan diterima kehadirannya ia akan mampu menjadi penjaga hati dan jiwa setiap hamba Allah yang sadar akan kemampuan dirinya.
Rasa cinta yang paling utama yakni cinta kepada Allah, zat yang maha Agung yang tak mampu tergantikan oleh siapapun dan apapun, maka cintanya seorang hamba kepada Allah ialah kewajiban setiap umat, namun terkadang tak sedikit dari mereka yang terlena dan lupa cara untuk menyampaiakn cintanya kepada Allah. Sehingga banyak dari jutaan manusia dibumi yang kemudian menjadi budak Cinta pada kecintaan dunia yang tak pernah abadi, mereka tidak lagi mampu menikmati segala keindahan ciptaanNya dan keindahan didalamnya, karena tertutupnya mata hati mereka dalam mencintai apa yang seharusnya mereka cintai.
Cinta kepada hamba Allah adalah panggilan spiritual yang mendalam dan memancar dari hati yang penuh kasih. Cinta ini melampaui batasan fisik dan sosial, serta mencerminkan ikatan batin antara individu yang saling mengasihi karena Allah. Namun tidak mencintainya melebihi cintanya kepada Allah. Seperti dalam dalil dari Al-Qur’an berikut ini yang mengagambarkan keindahan cinta
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ ٱللَّهِ ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (QS. Al-Baqarah: 165)
Dalam ayat ini mengingatkan kita akan bahayanya mencintai dan menyembah sesuatu selain Allah dengan cinta yang seharusnya hanya untuk Allah, dan cinta kita kepada Allah seharusnya melebihi cinta kita kepada hal lain dalam kehidupan ini.
Namun tidak bisa dipungkiri sekiranya seorang hamba Allah bukanlah seorang malaikat yang terjaga Hasrat dan nafsunya, maka kemudian Allah beri sarana untuk mereka mampu menyalurkan Hasrat syahwatnya dengan sebaik-baiknya cara dan dengan restu dan Ridha Allah atas tujuan untuk dapat menjaga dan menambah jumlah keturunan umat muslin di bumi. Hingga pada akhirnya mereka semua mampu untuk saling mengenal dan memahami antara satu dengan yang lainnya.
Karena Cinta kepada hamba Allah tidak hanya terbatas pada kesalehan spiritual, tetapi juga mencerminkan kasih sayang dan keadilan dalam hubungan antar manusia. Maka wujud bentuk cinta kepada hamba Allah mendorong kita untuk bersikap baik, adil, dan peduli terhadap sesama. Seperti dalam QS. Al-Hujurat ayat 9
وَأَقْسِطُوٓا ۖ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ
dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
Dalam ayat tersebut mengajarkan pentingnya keadilan kepada hamba Allah dan sikap adil tersebut akan tumbuh jika ada cinta dihati. Dari sikap Keadilan akan menjadi landasan yang penting dalam hubungan kita dengan sesama manusia, jika sikap itu terjaga maka dapat dipastikan seorang hamba mampu dikatakn telah menumbuhkan cinta kepada Allah yang diwujudkan dalam bentuk adil terhadap sesamanya.
Cinta kepada hamba Allah memiliki keberkahan dan manfaat yang melimpah. Cinta ini membawa kebahagiaan, kedamaian, dan keberkahan dalam hidup kita serta menguatkan ikatan sosial dalam masyarakat, yang kemudian tumbuh suatu hubungan baik untuk saling menjaga dan mencintai sesamanya, sehingga sebuah kedamaian senatiasa ada dan selalu menyertai kehidupan umat manusia. Dan bagi seorang hamba yang telah mampu mencintai sesama hamba Allah dapat dikatakan jika iman mereka senantiasa bertambah, dan dengan begitu bentuk cinta kita kepada hamba Allah akan mengiringi setiap langkahnya dengan kasih sayang dan perlindungan dari-Nya.
Maka sudah dapat dipastikan bahwa Cinta kepada hamba Allah adalah panggilan spiritual yang indah dan mendalam. Melalui cinta ini, kita mengalami keindahan kasih sayang, keadilan, dan keberkahan dalam hidup kita. Marilah kita memperkuat cinta kita kepada Allah dengan perantara mencintai hambaNya, dan menjalankannya dengan kasih sayang dan keadilan, agar kau mampu mengalami keberkahan dan kedamaian yang tak tergantikan. Dalam mencintai hamba Allah, kita memperoleh kebaikan untuk diri kita dan orang-orang disekitar kita.
“Dan tidak ada cinta yang lebih besar kepada sesama hamba Allah, selain bentuk cinta seorang hamba Allah kepadaNya”
Ngawi, 9 Juli 2023