Rahasia Kecerdasan Orang Yahudi

Bagikan

RAHASIA KECERDASAN ORANG YAHUDI
(Hanum Fath)

Seperti yang kita tahu, bangsa Yahudi adalah bangsa yang diberi kelebihan oleh Allah dari bangsa-bangsa lainnya. Khususnya dalam hal kecerdasan. Kita bisa melihat bangsa Yahudi bertendensi menguasai dunia, dalam hal apapun itu, Mark Zuckerberg, Albert Einstein, Karl Mark, adalah beberapa contohnya. Mereka berhasil meng-influence dunia dengan hasil penelitian dan penemuan hebat mereka. Menilik dalam kitab suci Al-Qur’an, telah dijelaskan bahwa Allah memang telah memberi keunggulan kepada bangsa Yahudi sejak zaman Nabi Musa, seperti dalam Surat Al-Baqoroh ayat 47 berikut
يَا بَنِي إِسْرَائثل اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَتِي أَنْعَمْتُ عَلَيكُمْ وَأَنِّي فَضّلْتُكُمْ عَلَى العَالَمِينَ

“ Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat yang telah aku berikan kepadamu, dan sesungguhnya aku telah melebihkan kamu atas segala umat (pada zaman itu)”
Namun, terlepas dari ayat itu, bangsa Yahudi juga memiliki usaha dan strategi untuk mencetak kader-kader cerdas mereka, ada usaha ilmiah yang logis utnuk meyakinkan paradigma masyarakat bahwa mereka berhasil membuat gen cerdas mereka sendiri. Hal ini sangatlah berbanding terbalik dengan realita umat islam saat ini yang justru hanya bergantung kepada takdir, pasrah tanpa ada usaha untuk memperbaiki atau mengubahnya. Kontradiksi inilah yang menyebabkan umat islam mengalami kemunduran secara signifikan dalam hal apapun.
Kembali ke pembahasan kita, diantara strategi bangsa Yahudi untuk mencapai tujuannya yaitu menghasilkan masyarakat cerdas dari bangsanya adalah sebagai berikut :

● Menjaga Gen

Bangsa Yahudi murni, berasal dari etnis Ashkenazim. Etnis ini terkenal dengan orang-orang yang sangat cerdas. Mereka akan menjaga genetika mereka murni dari etnis tersebut. Salah satunya adalah dengan jalur perkawinan. Untuk memperoleh generasi yang cerdas, orang-orang Yahudi akan menikah dengan etnis Ashkenazim. Mereka tidak memikirkan calon pasangan yang kaya apa miskin, tampan ataupun sebaliknya. Mereka hanya memikirkan bagaimana gen dan ras mereka mampu berkiprah di kancah dunia.
Dua orang ilmuwan anggota National Academy of Science, Cochran (psikolog) dan Harpending (Peneliti Pendidikan) menyatakan, hubungan genetika sangatlah berpengaruh dengan IQ seeorang. Kedua ilmuwan itu menyatakan hasil intelegensia Yahudi Ashkenazi berasal dari 3 faktor. Yang pertama, akibat pengaruh tingkat historis perkawinan yang rendah. Seperti yang telah saya jelaskan bahwa bangsa Yahudi lebih memilih untuk menikah dengan etnis Ashkenazi saja untuk memperoleh genetika yang cerdas dan unggul. Yang kedua, disebabkan penganiayaaan sosial dan politik abad pertengahan yang memaksa Yahudi Ashkenazi keluar dari pekerjaan umum (buruh dan pegawai), ke pekerjaan berbasis kecerdasan sehingga meningkatkan nilai sosial mereka di mata dunia. Dan yang ketiga, akibat kecenderungan menderita penyakit yang mempengaruhi pengolahan Sphingolipids, molekul lemak yang mengirimkan sinyal saraf. Yahudi Ashkenazi secara tidak proporsional terkena beberapa gangguan mematikan, termasuk Taysachs, sebuah penyakit yang melemahkan dan menimbulkan gangguan neurologis fatal dengan harapan hidup 4 tahun. Selain itu ada penyakit otak Canavan dengan harapan hidup 5 tahun dan penyakit Gaucher dimana lemak menumpuk di limpa, hati, sumsum tulang, paru-paru dan bahkan otak. Penyakit inilah yang menjadikan kecerdasan mereka diatas rata-rata.

● Asupan gizi yang baik sejak dalam kandungan

Seorang ibu dari bangsa Yahudi yang sedan hamil, akan menjaga pola
Makannya dengan baik, ia akan menambah asupan protein dan vitamin dalam tubuhnya. Biasanya mereka memakan kurma, kacang almond, daging, ikan, buah dan sayur. Serta memperbanyak mengonsumsi susu dan suplemen minyak ikan. Selain mengatur pola makan, mereka juga menjaga gaya hidup, seperti menghindari asap rokok. Bahkan ayah yang pecandu rokok akan berhenti merokok saat istri mereka hamil sampai anak berusia 7 tahun. Mereka sadar akan tingginya bahaya rokok. Para ibu hamil dari bangsa Yahudi juga senang mendengarkan musik, terutama musik klasik. Hal ini menurut mereka dapat memicu otak janin dan baik untuk relaksasi.
Jika umat Islam saat ini mengetahui betapa bangsa Yahudi sangat memperhatikan pola hidup terutama saat hamil, tentunya mereka bisa mengimplikasikannya dalam kehidupan mereka. Jika dibandingkan dengan musik klasik contohnya, Al-Quran punya berlipat-lipat nilai relaksasi dan keajaiban, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak yang sering dibacakan ayat Al-Qur’an oleh ibunya saat hamil, akan lebih cepat memahami sesuatu, dan akan cepat menghafal Al-Qur’an pula. Hal ini selaras dengan penelitian kristal air oleh Masaru Emoto, seorang ilmuwan Jepang, pada tahun 2003. Saat air dibacakan Ayat Al-Qur’an, partikel kristal air itu lebih indah daripada didengarkan musik klasik.

● Masa Kanak-kanak

Masa kanak-kanak bangsa Yahudi disibukkan dengan kegiatan bermanfaat yang mengasah otak. Selain itu, mereka diwajibkan untuk menguasai beberapa alat musik seperti piano dan biola. Selain itu, mereka diwajibkan untuk menguasai bahasa asing, rata-rata mereka menguasai 3 bahasa, Hebrew, Arab, dan Inggris. Hal ini dimaksudkan agar menambah bahan bacaan dan meluaskan wawasan pengetahuan anak. Selain itu, saat mereka akan lulus di SMA mereka diwajibkan untuk membuat suatu penemuan dan menghasilkan investasi dari hasil penemuan tersebut. Hal itu menjadi salah satu syarat lulus bagi mereka.

● Cara belajar
Cara belajar mereka juga sangatlah efektif, contohnya dengan mencari tempat yang tenang dan waktu yang kondusif untuk belajar, yaitu pagi hari. Pagi hari menurut mereka, merupakan waktu produktif otak untuk merespon dengan cepat apa yang mereka pelajari, karena di pagi hari, otak kita masih fresh dan belum memikirkan sesuatu yang berat. Faktanya, menghafal sesuatu di pagi hari akan lebih tahan lama dan cepat melekat daripada kita menghafal di siang hari ataupun malam.

● Watak bangsa Yahudi

Selain poin-poin diatas, bangsa Yahudi sejatinya memiliki watak-watak yang menunjang kesuksesan mereka.Contohnya saat mereka di bangku sekolah. Mereka sangat aktif untuk bertanya, mengobservasi, mengevaluasi, dan meneliti. Selain itu, mereka juga memiliki jiwa optimis dan memiliki kejujuran yang sangat tinggi.
Dari penjelasan singkat diatas, dapat disimulkan bahwa Yahudi tak hanya diunggulkan karena takdir saja, namun ada fakta ilmiah logis yang melatar-belakangi keunggulan otak mereka. Dan bagaiman dengan umat islam? Apakah ia mampu mengungguli kecerdasan otak Yahudi?
Jika umat Islam memiliki usaha untuk meningkatkan kualitas mereka, maka hal ini akan lebih mudah, karena umat Islam telah memiliki sejarah panjang tentang kejayaannya, terutama dalam bidang keilmuwan dan Sains. Jika umat Islam tidak hanya mengandalkan ilmu kontekstual dan mulai menggunakan logika mereka atas semua kejadian semesta, pasti umat Islam akan terus berkembang. Hal ini mari kita tangguhkan kepada generasi muda sekarang, sang penerus perjuangan. Apakah mereka mampu merenggut kembali kejayaan ilmu pengetahuan yang telah dirampas oleh negara barat? Apakah mereka bisa mengembalikan pengaruh Islam ke semesta? Wallahu a’lam Bish-Showab.

Oleh : Aisyah Hanum Fathia
Mahasiswa S1 UIN Walisongo Semarang
Sumber :
Waid, Abdul. 2011. Menguak Rahasia Belajar Orang Yahudi. Yogyakarta : Diva Press
https://techno.okezone.com/read/2010/08/01/56/358530/penyakit-genetika-yang-membuat-bangsa-yahudi-pintar (24-03-20/09:19)
https://www.islampos.com/rahasia-kecerdasan-orang-orang-yahudi-185147/ (24-03-20/09:27)

Dapatkan Promo spesial sekarang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan

Kirim Artikel

Ingin menulis di Inspiring Menulis? Berikut cara mudah untuk mengirim artikel.

Berita terbaru

Masuk | Daftar

Masuk atau daftar dulu biar bisa komen, bikin konten dan atur notifikasi konten favoritmu. Yuk!

Atau Gunakan