Inspiring.my.id – Nasehat Lukman kepada anaknya
Ingin sedikit membahas tentang nasehat Lukman kepada anaknya yang diabadikan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an surat Lukman juz 21. Yang tertera pada ayat 12-18.
Sebelumnya siapakah Lukman itu..?
Lukman Al hakim. Ibnu Katsir berpendapat bahwa nama panjang Luqman ialah Luqman bin Unaqa’ bin Sadun.
Menurut imam qatadah rahimahullah Lukman Al hakim bukanlah seorang nabi. Dan juga menurut imam mujahid lukman Al hakim adalah seorang laki yang Sholih namun bukan seorang nabi.pendapat lain mengatakan Lukman Al hakim berasal dari nubah atau pada jaman sekarang di sebut Sudan. Ibnu Abbas menyatakan bahwa Lukman Al hakim berasal dari Habsyi bisa dikatakan dimasa sekarang diantara 3 negara (Ethiopia, Eritrea, Sudan).ada juga yang berpendapat bahwa Lukman adalah seorang hakim pada zaman nabi Daud as.
وَلَقَدۡ ءَاتَیۡنَا لُقۡمَـٰنَ ٱلۡحِكۡمَةَ
Dan sungguh kami berikan Lukman hikmah.
Dalam tafsir Ibnu Katsir : Yakni pemahaman ilmu ungkapan
Dalam tafsir jalalain : pemakahan ilmu agama hikmah dalam perkataannya dan pepatah petuah memberi fatwa pada jaman sebelum diutusnya nabi daud as
أَنِ ٱشۡكُرۡ لِلَّهِۚ
Yaitu bersyukurlah kepada Allah SWT
Tafsir Ibnu Katsir ; Kami perintahkan kepadanya untuk bersyukur kepada Allah atas apa yang telah Dia anugerahkan kepadanya berupa keutamaan yang secara khusus hanya diberikan kepadanya, bukan kepada orang lain yang sezaman dengannya.
Tafsir jalalain : bersyukur atas apa yang di berikan kepada Allah dari ilmu hikmah
وَمَن یَشۡكُرۡ فَإِنَّمَا یَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِ
Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri.
Dalam tafsir Ibnu Katsir Artinya, sesungguhnya manfaat dan pahala dari bersyukur itu kembali kepada para pelakunya,
Tafsir jalalain :karenanya semua kebaikan akan kembali pada diri sendiri
وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِیٌّ حَمِیدࣱ
dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji
Dalam tafsir Ibnu Katsir:
Yaitu Mahakaya, tidak memerlukan hamba-hamba-Nya. Dia tidak kekurangan, walaupun mereka tidak mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Seandainya semua penduduk bumi ingkar kepada nikmat-Nya, maka sesungguhnya Dia Mahakaya dari selain-Nya, tidak ada Tuhan selain Dia, dan kami tidak menyembah selain hanya kepada-Nya.
Dalam tafsir jalalain: atas penciptaanya kepada makhluknya memuji nya atas segalanya
وَلَقَدۡ ءَاتَیۡنَا لُقۡمَـٰنَ ٱلۡحِكۡمَةَ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِلَّهِۚ وَمَن یَشۡكُرۡ فَإِنَّمَا یَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِیٌّ حَمِیدࣱ
Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, ”Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji.”
Lukman 12
Nasehat pertama :
jangan menyekutukan pada Allah (tiada yang berhak disembah selain Allah)
Dalam kitab tibyan syarkh nawaqidhul islam karya Sheikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimakumullah. Pembatal Islam yang pertama disitu disebutkan adalah syirik kepada allah.
الشرك في عبادة الله تعالى، والدليل قوله تعالى
إِنَّ ٱللَّهَ لَا یَغۡفِرُ أَن یُشۡرَكَ بِهِۦ وَیَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَ ٰلِكَ لِمَن یَشَاۤءُۚ
Dalam surat Lukman 13
وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَـٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ یَعِظُهُۥ یَـٰبُنَیَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِیمࣱ
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.”
Nasehat kedua berbuat baik kepada orang tua (berbakti pada orang tua)
Dalam hadist sahih Muslim disebutkan
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ الشَّيْبَانِيِّ عَنْ الْوَلِيدِ بْنِ الْعَيْزَارِ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِيَاسٍ أَبِي عَمْرٍو الشَّيْبَانِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ الصَّلَاةُ لِوَقْتِهَا قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمَا تَرَكْتُ أَسْتَزِيدُهُ إِلَّا إِرْعَاءً عَلَيْهِ
Telah meriwayatkan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari asy-Syaibani dari al-Walid bin al-Aizar dari Sa’ad bin Iyas Abu Amru asy-Syaibani dari Abdullah bin Mas’ud dia berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Amalah apakah yang paling utama? ‘ Beliau menjawab: “Shalat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab: ” *Berbakti kepada kedua* *orang tua.”* Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab: “Berjuang pada jalan Allah.” Kemudian aku tidak menambah pertanyaan lagi karena semata- menjaga perasaan beliau.”
Dalam Al Qur’an surat Al isra 23
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوۤا۟ إِلَّاۤ إِیَّاهُ وَبِٱلۡوَ ٰلِدَیۡنِ إِحۡسَـٰنًاۚ إِمَّا یَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَاۤ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَاۤ أُفࣲّ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلࣰا كَرِیمࣰا
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
Karena sejatinya berbakti pada orang tua adalah sesuatu kewajiban bagi kita
وَوَصَّیۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ بِوَ ٰلِدَیۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنࣲ وَفِصَـٰلُهُۥ فِی عَامَیۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِی وَلِوَ ٰلِدَیۡكَ إِلَیَّ ٱلۡمَصير
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
(Lukman 14)
Nasehat ketiga semua manusia ada pada pengawasan Allah jangan sombong
Ada salah satu video ceramah Sheikh di Saudi berkata :
Allah menutupi aib kita maha suci Allah betapa banyak dosa saat kita sendirian. Tatkala sedang sendirian namun Allah tidak membongkarnya. Apakah Allah membongkarnya….? Tidak. Allah menutup aib kita sebelum Allah memanggil kita dia telah mengampuni dosa kita.
Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung.
وَلَا تَمۡشِ فِی ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّكَ لَن تَخۡرِقَ ٱلۡأَرۡضَ وَلَن تَبۡلُغَ ٱلۡجِبَالَ طُولࣰا
Al-Isra’ 37
وَإِن جَـٰهَدَاكَ عَلَىٰۤ أَن تُشۡرِكَ بِی مَا لَیۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمࣱ فَلَا تُطِعۡهُمَاۖ وَصَاحِبۡهُمَا فِی ٱلدُّنۡیَا مَعۡرُوفࣰاۖ وَٱتَّبِعۡ سَبِیلَ مَنۡ أَنَابَ إِلَیَّۚ ثُمَّ إِلَیَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Nasehat keempat jangan sombong kepada siapapun
یَـٰبُنَیَّ إِنَّهَاۤ إِن تَكُ مِثۡقَالَ حَبَّةࣲ مِّنۡ خَرۡدَلࣲ فَتَكُن فِی صَخۡرَةٍ أَوۡ فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ أَوۡ فِی ٱلۡأَرۡضِ یَأۡتِ بِهَا ٱللَّهُۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَطِیفٌ خَبِیرࣱ
Lukman berkata), ”Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti.
Hidup dimuka bumi ini jangan ada sifat sombong sedikit pun selalu bersikap rendah diri.
تَوَاضَعْ إِذَا مَا نِلْتَ فِي النَّاسِ رِفْعَةً # فَإِنَّ رَفِيْعَ الْقَوْمِ مَنْ يَتَوَاضَعْ
Rendah hatilah tatkala engkau mendapatkan kedudukan di antara orang-orang
Karena sesungguhnya orang yang tinggi dalam sebuah kaum adalah yang rendah hati
تَوَاضَعْ تَكُنْ كَالنَّجْمِ لَاحَ لِنَاظِرٍ # عَلَى صَفَحَاتِ الْمَاءِ وَهُوَ رَفِيْعٌ
Rendah hatilah! maka engkau akan menjadi seperti bintang yang terlihat
Di permukaan air, namun (sebenarnya) ia berada pada posisi yang tinggi
تَكُنْ كَالدُّخَانِ يَعْلُوْ بِنَفْسِهِ # إِلىَ طَبَقَاتِ الْجَوِّ وَهُوَ وَضِيْعٌ
Dan janganlah seperti asap yang membumbung tinggi dengan sendirinya
Ke lapisan atmospere namun (sebenarnya) ia berada pada posisi rendah
Nasehat kelima dirikanlah sholat serta laksananakan apa yang diperintahkan oleh Allah amar maruf dan jauhi apa yang dilarang nahi Munkar.
Serta bersabar atas segala cobaan
یَـٰبُنَیَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱنۡهَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَاۤ أَصَابَكَۖ إِنَّ ذَ ٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ.
Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.
Dalam hadist shahih yang muttafaq’alaih dari riwayat Abi Hurairah RA, beliau berkata: saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tahukah kalian, kalau ada sungai di depan pintu di mana kalian mandi lima kali sehari, apakah Anda mengatakan bahwa kotoran di badannya masih ada?
Mereka menjawab: tidak, tidak tersisa apapun dari kotoran. Beliau berkata: seperti itulah sholat yang lima. Allah SWT menghapus dengan segala dosa.”
Perintah sholat itu dikerjakan pada umur 7 tahun
Dalam hadist abu Dawud dikatakan
مروا أولادكم بالصلاة وهم أبناء سبع سنين واضربوهم عليها وهم أبناء عشر
Perintahkan lah sholat anak anak kalian pada umur 7 tahun dan pukullah pada umur 10 tahun
Dan sholat juga termasuk dalam rukun Islam. Dalam hadist arbain Nawawi yang ketiga.
عن ابي عبد الرحمن، عبد الله بن عمر بن الخطاب رضي الله عنهما قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: بني الإسلام على خمس: شهادة الا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وأقام الصلاة، وأبناء الزكاة، وحج البيت، وصوم رمضان
( Bukhari dan muslim)
Sedangkan perintah amar Maruf nahi Munkar harus kita terapkan dalam kehidupan sehari hari. Mengerjakan kebaikan yg berlandaskan syariat Allah dan Islam serta mencegah dan menjauhi apa yg dilarang oleh nya seperti maksiat zina judi khamer dan perbuatan lainnya.
Dan harus bersabar atas segala musibah yang menimpa.
Nasehat keenam bersikap tawadhu
وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِی ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا یُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالࣲ فَخُورࣲ
Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.