Squid Game “Bagaimana Kehilangan Uang 290 T Dalam 2 Hari Disebabkan Hutang”

Bagikan

Jika di awal bulan lalu kita bahas film Money Heist dalam kehidupan nyata, maka kali ini kita bahas Squid Game yang menjadi trending topic Jagat perfilman dunia. Penulis tidak akan menceritakan kisahnya dari awal sampai akhir karena akan menjadi spoiler, upss. Lebih baik teman-teman nonton sendiri pasti seru!

Squid Game merupakan drama di mana para pemain yang ikut dalam permainan tersebut adalah oknum yang terlilit hutang ataupun mengalami masalah finansial. Jika mereka berhasil memenangkan permainan tersebut maka mereka akan mendapatkan hadiah 45,6 miliar Won atau sekitar 549 miliar Rupiah, fantastis bukan tapi jika mereka gagal nyawa mereka akan melayang.

Di film ini ada dua orang yang menarik perhatian penulis untuk kita ambil hikmahnya. Pertama adalah aktor utama dalam film ini yaitu Seong Gi Hun, ia adalah seorang yang gemar berjudi sehingga Ia memiliki utang yang begitu banyak sampai-sampai Gi Hun diceraikan oleh istrinya. Sedangkan yang kedua adalah Cho Song Woo, teman masa kecil  Gi Hun yang terkenal cerdas tapi kurang beruntung gara-gara perusahaan tempat ia bekerja mengalami krisis disebabkan penyelewengan dana.

Jika kita Perhatikan dengan seksama maka penyebab utama orang-orang tersebut mengikuti permainan ini adalah karena hutang, yaappps utang bukan yang lain ada yang untuk berjudi, foya-foya atau bisnis.

Setelah menonton film ini sampai selesai, penulis teringat akan kisah salah seorang Investor keturunan Korea yang tinggal di Amerika dan kehilangan uang 290 T dalam 2 hari. Namanya Bill Hwang, kalau teman-teman terjun di dunia investasi maupun bisnis, nama Bill Hwang sudah menjadi buah bibir belakangan ini pasalnya ia kehilangan uang yang begitu banyak hanya dalam 48 jam.

Dari catatan Bloomberg, Bill Hwang mempunyai kekayaan dari perusahaannya yang bernama Archegos Capital Management yang dirintis pada 2013 silam.

Setelah itu, investasi yang dimiliki Hwang lewat Archegos itu ditempatkan di perusahaan- perusahaan besar semacam Amazon hingga Expedia, Linkedln hingga Netflix. Investasi Hwang di Netflix membuat Archegos memperoleh nyaris US$ 1 miliar

Pada 2017 tidak terdapat isyarat apapun, Hwang merilis detil keuangan industri. Setelah itu investasi Hwang mulai melebarkan sayap ke industri teknologi yang lain.

Semacam ke lembaga keuangan Morgan Stanley yang memasuki kuartal II 2020. Pada kuartal keempat tahun berikutnya ialah tahun keberuntungan untuk Hwang. Di mana indeks sampai naik nyaris 12% serta 7 dari 10 saham Archegos miliknya naik lebih dari 30%. Terlebih saham di Baidu, Vipshop serta Farfectch yang naik 70%.

Archegos terletak di atas awan serta jadi klien kebanggaan Wall Street. Orang- orang yang akrab dengan keadaan tersebut berkata kalau mereka membayar pialang utama puluhan juta dolar setahun selaku bayaran, bisa jadi total lebih dari US$ 100 juta.

Tetapi keuntungannya mulai terkikis semenjak akhir Maret di kala utangnya membesar sampai banknya menjual sebagian besar sahamnya. Investasi Hwang seketika jadi kacau. Sebagian bankir memintanya untuk menjual saham.

Sore itu tanpa sepatah kata juga kepada sesama pemberi pinjaman, Morgan Stanley melaksanakan aksi penangkalan. Industri diam- diam merendahkan US$ 5 miliyar dari kepemilikan Archegos dengan harga diskon, paling utama ke sekelompok dana lindung nilai.

Goldman, Deutsche Bank AG, Morgan Stanley, serta Wells Fargo sukses lolos dari penjualan Archegos. Mereka bergerak lebih kilat dalam penjualan. Bisa jadi pula mereka sudah kurangi leverage ataupun menuntut lebih banyak margin.

Tetapi hingga saat ini, Credit Suisse serta Nomura nyatanya menghadapi kerugian terbanyak. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc broker utama yang lain, sudah mengatakan mungkin kerugian US$ 300 juta.

Pada initinya, Archegos merugi sebab kandas mengalami kerugian besar kala keadaan nilai sahamnya jatuh, tatkala telah meminjam banyak duit buat mendanai investasinya. Seluruhnya menegaskan pada krisis subprime- mortgage 14 tahun kemudian.

Perkaranya merupakan serangkaian pinjaman yang terus menjadi tidak bertanggung jawab. Sepanjang harga rumah terus naik, pemberi pinjaman mengabaikan resiko yang bertambah. Hanya kala owner rumah menyudahi membayar, setelah itu memberikan akibat. Seluruh bank sudah mendanai begitu banyak pinjaman sehingga akibatnya tidak bisa diatasi.

Bukan bermaksud menggurui akan tetapi hutang itu sangat berbahaya jika kita tidak bisa mengontrol emosi maupun keserakahan kita. Kalau teman-teman sering baca laporan keuangan perusahaan perusahaan besar pasti ada yang memiliki hutang jauh di atas modal mereka dan ketika sedikit badai menerjang mereka goyah, contoh saja BUMI milik grup Bakrie ataupun Evergrande perusahaan properti China yang yang di ujung tanduk gegara hutang.  Ada suatu quotes untuk penggunaan hutang ataupun leverage dari Warren Buffet yaitu Jangan pernah berhutang untuk membeli suatu investasi “Saham”.

Gambar :

Netflix

Bloomberg

Dikutip dari

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5535883/kronologi-apesnya-bill-hwang-kehilangan-rp-280-t-dalam-2-hari

Dapatkan Promo spesial sekarang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan

Kirim Artikel

Ingin menulis di Inspiring Menulis? Berikut cara mudah untuk mengirim artikel.

Berita terbaru

Masuk | Daftar

Masuk atau daftar dulu biar bisa komen, bikin konten dan atur notifikasi konten favoritmu. Yuk!

Atau Gunakan